JAKARTA - Terjadinya aksi mogok yang dilakukan oleh Asosiasi Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Priok berdampak pada lalu lintas barang di pelabuhan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, pemogokan tersebut, dikarenakan anak perusahaan Pelindo II, yakni PT Jasa Armada Indonesia diisukan akan membeli sebanyak 2 ribu unit truk.
"Pemogokan Angsuspel ini dikarenakan isu, pelabuhan melalui anak perusahaannya akan membeli truk sebanyak 2000 unit," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Dahlan menjelaskan, isu tersebut sudah diklarifikasi sejak 10 hari yang lalu. Menurut Dahlan, sudah ada sosialisasi ke sekjen Organda. Serta, mengklarifikasi bahwa PT Jasa Armada Indonesia itu bergerak dibidang usaha pandu dan tunda, bukan jasa pengangkutan.
Tidak hanya itu, menurut Dahlan, pihak Pelindo pun sudah melayangkan surat kepada seluruh cabang mengenai klarifikasi tersebut. "Organda sendiri sudah membuat edaran di seluruh cabang, agar paham bahwa isu tersebut benar-benar hanya isu, namun Angsupel tetap membuat edaran agar mogok," tegasnya.
Sekedar informasi, Asosiasi Logistik dan Fowarder Indonesia (ALFI), bersama dengan INSA, Asosiasi Bongkar Muat Indonesia (APBMI) dan Forum Komunikasi Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) mengancam berhenti operasi hingga pemerintah menanggapi dan mencari jalan keluar terkait masalah tersebut.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes perusahaan pelabuhan swasta lantaran Pelindo II banyak membentuk anak usaha di luar bisnis pengelolaan kepelabuhan, sehingga mengancam bisnis pengusaha pelayaran dan logistik swasta. (wan) (wdi)