Home » , , » April, PGN Bangun Pipa Panaran-Tanjung Uncang

April, PGN Bangun Pipa Panaran-Tanjung Uncang

Written By Purbaya Group on Sabtu, 30 Maret 2013 | 15.36

 April, PGN Bangun Pipa Panaran-Tanjung Uncang  

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan memulai tahapan konstruksi pembangunan jaringan pipa gas Panaran-Tanjung Uncang Pipeline Project (CP-8) di Batam, Kepulauan Riau mulai April mendatang. Dengan demikian, proyek infrastruktur gas senilai Rp 183 miliar ini ditargetkan bisa selesai dan dioperasikan pada triwulan pertama 2014.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusuf mengatakan, proyek jaringan pipa gas ini dibangun sebagai antisipasi pasokan gas dari Premier Oil melalui kesepakatan antara PLN dan Universal Batam Energy. "Penandatanganan kontrak jasa konstruksi pipa gas Panaran-Tanjung Uncang telah dilakukan dengan Krakatau Engineering pada bulan Februari 2013. Lingkup pekerjaan jasa konstruksi tersebut meliputi kegiatan engineering, procurement (pengadaan) dan konstruksi," kata Heri Yusuf dalam keterangan persnya, Ahad 10 Maret 2013.

Pipa gas yang akan dibangun ini sepanjang 18 kilometer dengan diameter 16 inchi. Saat ini, lanjut Heri, seluruh kelengkapan proyek seperti pipa sudah siap dikirim ke Batam untuk segera dilaksanakan konstruksi. "Pipa baja yang akan digunakan dalam proyek ini diproduksi PT Krakatau Heavy Industries dan PT Steel Pipe Industries of Indonesia," ujarnya.

Menurut Heri, pembangunan pipa Panaran-Tanjung Uncang merupakan bagian dari upaya PGN untuk terus meningkatkan infrastruktur gas di Indonesia. Langkah ini juga dilakukan untuk membangun sinergi dalam rantai pengelolaan gas bumi di dalam negeri yang melibatkan tiga unsur yaitu, pasokan, infrastruktur dan pasar.

"PGN memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas penggunaan gas bumi di dalam negeri. Pembangunan pipa gas Panaran-Tanjung Uncang ini merupakan bentuk dukungan nyata PGN terhadap penyerapan alokasi gas domestik untuk wilayah Batam," katanya.

Selain proyek pipa gas Panaran-Tanjung Uncang, PGN kini juga tengah menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur gas di sejumlah wilayah di Indonesia. Misalnya, proyek Floating Storage Regasification Unit (FSRU) senilai US$ 250-300 juta di Lampung. PGN juga sedang meningkatkan kapasitas Stasiun Gas Muara Bekasi, dan merencanakan pembangunan stasiun kompressor untuk meningkatkan kapasitas pipa South Sumatera West Java (SSWJ) sebagai antisipasi masuknya gas LNG dari Lampung.

Heri menambahkan, khusus untuk peningkatan Stasiun Gas Muara Bekasi, progres pekerjaannya disesuaikan dengan tahapan pekerjaan proyek FSRU Lampung. "Karena upgrading tersebut diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pipa SSWJ agar dapat mengalirkan gas LNG dari FSRU Lampung," ujarnya.

Hingga saat ini, ia mengaku PGN belum menerima permintaan resmi dari pihak manapun untuk percepatan penyelesaian upgrading Muara Bekasi.

Pembangunan infrastruktur gas, kata dia, membutuhkan dana investasi dan risiko yang tidak kecil. Oleh karena itu pengembangan dan pemanfaatan gas bumi harus dilakukan secara integral dan sinergis dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan dan stakeholder lainnya. Dengan begitu, pembangunan infrastruktur gas akan sejalan dengan kepastian pasokan gas dan pengembangan pasar yang berdimensi jangka panjang.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Purbaya Group - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger