akarta–Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mencanangkan tahun 2013 sebagai tahun pengeboran bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas). Pencanangan ini dimaksudkan untuk menyukseskan pencapaian target tahun 2013.
Rudi mengatakan bahwa SKK Migas melalui rapat kerja tahunan telah menyusun 104 program kerja untuk mendukung pencapaian target tahun 2013 dan tahun-tahun mendatang.
“Tetapi kesimpulan besar untuk mencapai tujuan tersebut adalah, kami harus menyukseskan program-program pengeboran dan survey yang telah direncanakan bersama para Kontraktor KKS. Oleh karena itu tahun 2013 kami canangkan sebagai TAHUN PENGEBORAN, “ujar Rudi dalam acara penandatanganan kontrak pengeboran antara
Kontraktor KKS Total E&P Indonesie dengan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo), Senin (18/2).
Rudi mengatakan sepanjang tahun ini akan dilakukan pengeboran 258 sumur eksplorasi; 1.178 sumur development dan 1.094 sumur workover. Selain itu industri hulu migas juga berencana melakukan survey seismic 2D sepanjang 18.751 km dan seismic 3D seluas 22.298 km2.
Rudi mengatakan realisasi kegiatan pengeboran di tahun-tahun sebelumnya selalu lebih rendah dari rencana. Sebagai contoh pada tahun 2013 realisasi kegiatan survey dan pengeboran hanya 88%. Pencapaian target terendah terjadi pada realiasi kegiatan eksplorasi yang hanya 50%. Evaluasi yang dilakukan SKK Migas menunjukkan bahwa sebagian besar penyebab tidak terlaksananya kegiatan bukan disebabkan oleh masalah teknis, tetapi masalah non teknis, seperti masalah kehumasan dan tidak tersedianya rig yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan.
“Ini tidak boleh berlanjut,” ujar Rudi.
Kontrak pengeboran antara Kontraktor KKS Total E&P Indonesie dan Apexindo merupakan kontrak untuk lima rig pengeboran senilai US$ 590 juta (sekitar Rp 5.4 triliun), dengan Tingkat Komitmen Kandungan Lokal (TKDN) mencapai 76% atau sama dengan US$ 450 juta (sekitar Rp 4.2 triliun).
“Komitmen ini menggambarkan betapa kami begitu kuatnya menekankan pentingnya kandungan lokal dalam berbagai pekerjaan yang dilakukan oleh Total E&P,” ujar President Director & GM Total E & P Indonesie Elisabeth Proust.
Sesuai dengan rencana kerja dan anggaran atau Work Program and Budget (WP&B), Total E&P Indonesie akan melakukan kegiatan pengeboran 110 sumur pada tahun 2013. Sebagai operator Blok Mahakam, Total E&P Indonesie mengoperasikan 10 rig pengeboran dan enam dari rig ini dikontrak melalui Apexindo.
Lima rig yang diperpanjang kontrak pemakaiannya adalah: Swamp Rig Yani, Maera, dan Raisis, serta Jack Up Rig Raniworo dan Soehanah. Apexindo mendapatkan kontrak perpanjangan ini setelah menang dalam proses pelelangan umum yang diadakan pada pertengahan 2012 hingga awal tahun 2013 ini. (ALF)