WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank Dunia memproyeksi
negara-negara berkembang yang dipimpin oleh China, akan menjadi mesin
utama penggerak ekonomi dunia sepanjang tahun ini. Amerika Serikat dan
Eropa tahun ini masih harus bekerja keras untuk menyelesaikan krisis
yang melanda mereka.
Demikian rilis Bank Dunia, sebagaiman dikutip AFP,
Rabu (16/1/2013). Tahun ini Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan
global menjadi 2,4 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 3 persen.
Koreksi tersebut dilakukan karena Bank Dunia menilai kondisi ekonomi
global masih belum pasti meski risiko keuangan dinilai lebih rendah.
Laporan
Bank Dunia bertajuk "Prospek Ekonomi Global," menyoroti kesenjangan
dua kecepatan pertumbuhan antara negara-negara berpenghasilan tinggi dan
negara berkembang. Negara-negara berpenghasilan tinggi diprediksi akan
tumbuh di level 1,3 persen , sementara negara-negara berkembang sanggup
mencapai level 5,5 persen. "Ini akan menjadi tahun yang menarik di mana
kita berharap bahwa beberapa mengemudi global akan beralih ke
negara-negara berkembang," kata Kepala ekonom Bank Dunia, Kaushik Basu.
Ekonomi
China diperkirakan tumbuh 8,4 persen tahun ini setelah melambat di
bawah 8 persen pada 2012. Bank Dunia juga memperkirakan rebound
tajam di Brasil, dengan laju 3,4 persen. " Negara-negara berkembang
tetap sangat kuat sejauh ini. Jadi kita tidak bisa menunggu untuk
kembali ke pertumbuhan yang sebelumnya didominasi negara berpenghasilan
tinggi, "kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam sebuah pernyataan.