Home »
Energi Alternatif
» PLTN Tetap Prioritaskan Energi Nasional
PLTN Tetap Prioritaskan Energi Nasional
Written By Purbaya Group on Rabu, 03 Oktober 2012 | 10.19
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah tetap menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung, sebagai cadangan energi. Targetnya, PLTN mulai dibangun pada 2016.
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan PLTN diperlukan karena minyak Bumi 14-20 tahun lagi akan habis kalau tidak ada sumur baru. Pengeboran di laut yang lebih dalam memerlukan teknologi baru dan berbiaya mahal. "Migas sekitar 40 tahun habis. Yang bagus potensinya itu batu bara, tapi kalau dibakar jadi gas rumah kaca," katanya saat kuliah umum di Aula Barat ITB, Sabtu, 21 April 2012.
Harga bahan bakar nabati seperti dari singkong, tebu, dan jarak tidak bersaing, sehingga kurang berkembang. Seliter harga Rp 9.000. Menurut dia, pemerintah berencana memberikan subsidi agar minyak nabati kelak bisa bersaing dengan harga BBM. "Sambil kami naikkan harga BBM," ujarnya.
Solusi krisis energi jangka panjang dan murah, kata Gusti, yaitu nuklir. Pemerintah kini masih berkampanye persuasif agar masyarakat calon lokasi yakin. "Kalau masyarakat tidak mau pakai PLTN, akan kurang energi, pabrik tutup, dan timbul pengangguran, itulah pilihan kita," katanya. Upaya kampanye Kementerian Ristek lainnya yaitu menyiapkan buku tentang nuklir untuk siswa SMP dan SMA sederajat.
Fokus lokasi pembangunan PLTN, kata Hatta, di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Sumber bahan utama nuklir seperti uranium disebutnya sudah tersedia di daerah itu. Nantinya listrik yang dihasilkan untuk menerangi Pulau Sumatera.
Hatta menyatakan Indonesia sudah cukup tenaga ahli nuklir, sehingga sanggup membangun PLTN. Sejumlah perusahaan reaktor dari Prancis dan Jepang juga sudah menawarkan pembangunan sekaligus transfer teknologi. "Tapi soal kerja sama biaya, mereka masih kaget," katanya.
Selain itu, rencana PLTN diakuinya masih menakutkan sebagian masyarakat. "Mungkin setelah melihat kasus nuklir di Fukushima, Jepang. Kami terus berusaha sosialisasi ke masyarakat sekaligus persiapan cari lokasi," ujarnya. Hatta mengatakan target pembangunan PLTN itu dimulai 2016.
Label:
Energi Alternatif