KOMPAS.com — Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ
Habibie, menjelaskan, ada satu kunci menjadi wirausaha. Ini akan menjadi
modal dasar bagi semua wirausaha untuk berbisnis di segala kondisi.
"Kuncinya
hanya satu, harus berorientasi pada pasar," kata Habibie saat
konferensi pers pada acara Wirausaha Muda Mandiri di Jakarta Convention
Center, Kamis (17/1/2013).
Menurut Habibie, orientasi pasar ini
begitu penting karena semua yang berbisnis akan berorientasi pada
penjualan. Jika penjualan tidak ada pasarnya, berbisnis pun jadi nihil.
Orientasi pasar ini merupakan hal yang wajar dan sesuatu yang normal.
Saat berbisnis apa pun, pengusaha diminta untuk tidak meninggalkan
orientasi pasar yang akan disasar.
Habibie mencontohkan, dia rela
kembali ke Indonesia dan membuat industri strategis berupa bisnis
pembuatan pesawat terbang. Sebenarnya, bisnis pesawat terbang itu kecil,
volumenya tinggi, dan bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Buktinya,
PT Dirgantara Indonesia yang dia rintis memiliki jumlah pekerja hingga
48.000 orang. Namun karena rezim Orde Baru yang melemahkan PT Dirgantara
Indonesia, kini jumlah pekerjanya tersisa hanya 4.000 orang.
"Kita
pernah berjaya dengan industri pesawat terbang tersebut, tapi kini mau
mati suri. Industri ini harus dibangkitkan kembali. Kalau tidak, kita
akan kembali ke zaman 1945, ketika kita tidak memiliki industri itu,"
kenangnya.
Menurut dia, berbisnis tidak perlu tips dan trik. Untuk
trik, hal itu justru merupakan sesuatu yang tidak layak dan tidak perlu
dilakukan.
Untuk tips, Habibie berpesan bahwa semua orang, baik
berbisnis maupun tidak, harus kredibel dalam segala kondisi. Artinya,
orang tersebut harus bisa dipercaya bagi setiap orang yang menemuinya.
"Kalau itu Anda bisa lakukan, uang akan mengejar Anda," tuturnya.