Kalo ada yang menyebut soal nuklir, apa yang otomatis timbul di benak kamu? Kalo saya, bom nuklir di Jepang.
Jepang pernah menjadi korban bom nuklir tentara Sekutu pada 6 dan 9 Agustus 1945. Tetapi kejadian ini tidak membuat pemerintah Jepang di kemudian hari enggan memanfaatkan energi nuklir. Terbukti dengan keberadaan 50 (!!) reaktor nuklir yang menyuplai kebutuhan energi untuk PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Jepang.
Alternatif apa selain nuklir?
Di Indonesia sendiri Pemerintah masih berusaha mengkampanyekan nuklir sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi. Salah satunya merencanakan pembangunan PLTN di Pulau Bangka, yang mendapat tentangan keras dari Green Peace Indonesia.
Well, saya memang belum terlalu paham soal energi nuklir ini. Tetapi melihat bahaya yang timbul jika terjadi kebocoran reaktor dan dampak lingkungannya (limbah radioaktif hanya bisa disimpan di bawah tanah dan akan bertahan selama ribuan tahun), saya jadi bertanya-tanya adakah energi lain yang tersedia melimpah di Indonesia tetapi belum dimanfaatkan maksimal?
Seingat saya di pelajaran SMA dulu ada beberapa sumber energi alternatif (selain minyak bumi dan batu bara) yang bisa dimanfaatkan, antara lain:
- Air
- Angin
- Panas matahari
- Panas bumi
Mari kita lihat satu per s`tu.
Air
We’re not talking about that ‘blue energy’ hoax ya, atau bensin campur air (adanya bensin campur dorong
). Maksud saya PLTA alias Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Secara Indonesia ini sumber daya airnya melimpah, kira-kira sudah ada berapa banyak PLTA di Indonesia? Kalo liat daftar di sini, rupanya cukup banyak.
Angin
Indonesia adalah negara kepulauan, otomatis punya pantai berangin yang jumlahnya tidak sedikit. Daerah yang kekuatan anginnya maksimum bisa memanfaatkan angin (yang gratis pula, beda dengan BBM) untuk pembangkit listrik tenaga angin.
Panas matahari
Ini juga melimpah ruah di negeri tropis kita ini. Kalo saya baca-baca di internet, pembangkit listrik tenaga surya ini bahkan bisa dimiliki masing2 rumah (Solar Power Home System), jadi ngga tergantung sepenuhnya pada listrik dari PLN. Cuman karena perlu initial cost yang lumayan untuk pembelian dan setting alat, masyarakat masih lebih memilih langganan PLN saja (meski dengan resiko byar pet sewaktu-waktu).
Panas bumi
Baca-baca tentang energi panas bumi ini jadi makin geregetan. Karena ternyataIndonesia punya potensi panas bumi sebesar 40 % dari potensi panas bumi dunia. HAMPIR SEPARUH! Dan baru termanfaatkan 4%-nya. *sigh* Coba ya itu pemerintah berhenti ngurus politik melulu, DPR berhenti pelesiran ke luar negeri untuk studi banding. Lihat potensi dalam negeri aja kenapa?
Bayangan ideal saya kayak gini. (ini bayangan aja lho, kondisi di lapangan mungkin PLN yang lebih tau)
- Rumah tangga kalangan menengah ke atas pake Solar Home System sendiri (harga alatnya ngga bakal jadi masalah untuk kantong mereka)
- Kabupaten dengan potensi tenaga air dan angin yang besar bisa punya pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya
- PLN memanfaatkan energi panas bumi dan energi air dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan industri dan daerah yang belum bisa memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri
Kalo energi listrik sudah melimpah (dengan sumber energi yang gratis), mungkin opsi punya mobil tenaga listrik jadi lebih menarik karena biaya operasionalnya lebih murah daripada mobil ber-BBM.
Ini menurut saya, kalo menurut kamu gimana?